Selasa, 28 Mei 2013

Model Pembelajaran group Discussion

Pada hakekatnya, semua mata pela-jaran mudah dan menyenangkan, tetapi bergantung bagaimana cara guru menyam-paikan materi tersebut kepada siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tersebut. Salah satu contohnya adalah pembelajaran matematika. Matema-tika adalah suatu alat. Matematika bisa se-bagai pengajaran sains dan seni.
              Berdasarkan observasi peneliti, pada mata pelajaran matematika, pembela-jara berlangsung hanya satu arah, tidak ada timbal balik dari siswa. Padahal dalam pembelajaran  matematika diharapkan sis-wa dapat memahami materi pembelajaran, tetapi pada kenyataannya siswa masih be-lum memahami materi yang disampaikan guru. Terbukti dari hasil belajar matemati-ka bab pecahan dan hasil pra tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti, masih ba-nyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70).
              Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan proses dan hasil belajar matematika siswa tentang pecahan dengan  menempatkan suatu Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Me-nyenangkan (PAIKEM). Pelaksanaan Pem-belajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dapat dica-pai jika guru dapat berperan sebagai sum-ber belajar, fasilitator, pengelola, demons-trator, pembimbing, motivator dan evalu-ator dengan baik (Sugiyanto, 2008).
              Adapun beberapa pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk me-ningkatkan pembelajaran matematika ten-tang pecahan  yaitu dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Sponta-neous Group Discussion (SGD), strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pem-belajaran kontekstual.
Cooperative Learning berasal dari kata Cooperative yang artinya mengerja-kan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya seba-gai satu kelompok atau satu tim (Isjoni, 2010). Sedangkan Spontaneous Group Discussion (SGD)  merupakan metode dis-kusi kelompok yang tidak direncanakan se-belumnya, tetapi dilaksanakan secara spon-tan dan sederhana (Huda, 2011). Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Lear-ning Tipe Spontaneous Group Discussions (SGD) yaitu: 1) Meminta siswa untuk ber-kelompok; 2) Siswa ber diskusi tentang se-suatu, yaitu soal atau permasalahan tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa; 3) Guru memanggil kelom-pok satu persatu; dan 4) Siswa mempre-sentasikan hasil diskusi di depan kelas (Huda, 2011).
Menurut Sudrajat (2011) Pembela-jaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru.
Adapun langkah-langkah Pembela-jaran Berbasis Masalah menurut Johnson, D. dan Johnson dalam kegiatan kelompok yaitu: 1) Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa terten-tu yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang se-dang dikaji dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam kegiatan ini guru bisa me-minta pendapat dan penjelasan siswa ten-tang isu-isu hangat yang menarik untuk di-pecahkan; 2) Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masa-lah serta menganalisis berbagai faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian ma-salah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga siswa pada akhirnya siswa dapat mengurutkan tinda-kan-tindakan priorotas yang dapat dilaku-kan sesuai dengan jenis penghambat yang diperkirakan; 3) Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi ke-las. Pada tahapan ini setiap siswa didorong untuk berfikir dan mengemukakan penda-pat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah. 4) Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengam-bilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan; 5) Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi ha-sil. Evaluasi proses adalah evaluasi terha-dap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran; sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari pene-rapan strategi yang diterapkan (Sanjaya, 2009).
              Sedangkan pembelajaran konteks-tual, menurut Muhsetyo dkk (2008) me-nyatakan bahwa “Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan/atau kehidupan sehari-hari, hal-hal yang faktual atau keadaan nyata yang dialami siswa” (hlm. 1.36). Tujuh kompo-nen pembelajaran kontekstual yaitu (1) konstruktivisme (contructivism), (2) mene-mukan (inquiry), (3) bertanya (questio-ning), (4) masyarakat belajar (lerning community), (5) pemodelan (modeling), (6) refleksi (reflection), dan (7) penilaian se-benarnya (authentic assesment) (Nurhadi dkk, 2004). Adapun langkah-langkah pem-belajaran kontekstual adalah: 1) Kembang-kan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendi-ri, menemukan sendiri, dan mengkontruk-sikan sendiri pengetahuan dan keterampi-lan barunya; 2) Laksanakan sejauh mung-kin kegiatan inkuiri untuk semua topik; 3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya; 4) Ciptakan “masyarakat belajar” (belajar dalam kelompok-kelompok); 5) Hadirkan “model” sebagai contoh pembe-lajaran; 6) Lakukan refleksi di akhir perte-muan; dan 7) Lakukan penilaian yang se-benarnya dengan berbagai cara (Sugiyanto, 2008).
            Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan kajian teori di atas maka rumusan masalah yang diajukan oleh pene-liti yaitu: 1) Apakah penerapan pembelaja-ran inovatif dapat meningkatkan pembela-jaran matematika tentang pecahan di Sekolah Dasar Kabupaten Kebumen Tahun
Ajaran 2011/2012? dan 2) Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran inovatif dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan di Sekolah Dasar Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012?
              Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu: 1) Untuk meningkatkan pembelajaran matematika tentang pecahan di Sekolah Dasar Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012 dengan menggu-nakan pembelajaran inovatif dan 2) Untuk mendeskripsikan langkah-langkah penera-pan pembelajaran inovatif dalam peningka-tan pembelajaran matematika tentang peca-han di Sekolah Dasar Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2011/2012.
Oleh:
Umi Solikhatun  , Siti Aminatul Khoeriyah, Pujiati, Wahyudi, Kartika Chrysti Suryandari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar